Konservasi Energi Mekanik
Dalam dunia fisika, konsep konservasi energi mekanik menjadi pondasi utama untuk memahami dinamika benda dalam gerakan. Artikel ini akan menjelaskan secara mendalam tentang apa itu konservasi energi mekanik, bagaimana konsep ini bekerja, dan penerapannya dalam berbagai konteks di dunia nyata.
Apa itu Konservasi Energi Mekanik?
2. Energi Kinetik dan Energi Potensial:
- Energi Kinetik (KE): Terkait dengan gerakan dan dinyatakan sebagai, di mana
- Energi Potensial (PE): Terkait dengan posisi suatu benda dalam medan gravitasi dan dinyatakan sebagai
Hukum Konservasi Energi Mekanik
2. Beberapa Aspek Penting:
- Gaya Non-Konservatif: Ketika gaya non-konservatif, seperti gesekan atau gaya gesekan udara, hadir dalam sistem, energi mekanik tidak lagi tetap konstan.
- Sistem Tertutup: Hukum ini berlaku untuk sistem tertutup di mana tidak ada energi yang memasuki atau keluar dari sistem.
Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari
Dinamika Pegas dan Energi Elastis
Penerapan di Bidang Energi Terbarukan
Kesimpulan: Memahami Dinamika Energi dalam Sistem Fisika
Melalui pemahaman mendalam tentang konservasi energi mekanik, kita dapat merinci rahasia energi dalam sistem fisika. Dari roller coaster hingga turbin angin, konsep ini membuka pintu untuk merancang teknologi, meningkatkan efisiensi energi, dan memahami dasar-dasar energi yang mendukung alam semesta kita. Dengan menerapkan dan menghormati hukum konservasi energi mekanik, kita dapat memanfaatkan sumber daya dan merancang solusi yang berkelanjutan untuk masa depan.
Contoh Terpecahkan Untuk Anda
Soal: Sebuah benda bermassa 2kg digantungkan pada seutas tali ringan yang panjangnya 10m. Benda tersebut diberi kecepatan horizontal 50m/s. Hitunglah kelajuan massa tersebut di titik B.
Solusi :
Energi potensial di titik A, V(A) = mgh(A)
Energi kinetik di titik A, K(A) = (mv²)/2 = (2 × 2500)/2 = 2500J
Jadi, energi mekanik total di titik A, K(A) + V(A) = [2500 + V(A)]J
Energi potensial di titik B, V(B) = mg h(B) = mgh (A+10) = mg h(A) + 2 × 9,8 × 10 = [V(A) + 196]J Energi kinetik di titik
B , K(B) = (mv²)/2
Jadi, energi mekanik total di titik B, K(B) + V(B) = [K(B) + V(A) + 196]J
Dengan menerapkan hukum kekekalan energi,
V(A) + K(A) = V(B) + K(B)
Jadi, V(A) + 2500 = K(B) + V(A) + 196
atau K (B) = 2500 – 196
Jadi: (mv²)/2 = 2304
(2×v²)/2 = 2304
v = [2304] ½
Jadi, kecepatan massa di titik B = 48m/s
Contoh 1
Mari kita pahami prinsip ini lebih jelas dengan contoh berikut. Misalkan sebuah bola bermassa m dijatuhkan dari tebing setinggi H, seperti gambar di atas.
Pada ketinggian H:
Energi potensial (PE) = m×g×H
Energi kinetik (KE) = 0
Energi mekanik total = mgH
Pada ketinggian h:
Energi potensial (PE) = m×g×h
Energi kinetik (KE) =1/2(mv^2)
Dengan menggunakan persamaan gerak, kecepatan v 1 pada ketinggian h untuk benda bermassa m yang jatuh dari ketinggian H dapat ditulis sebagai
Oleh karena itu, energi kinetik dapat diberikan sebagai,
Energi mekanik total = (mgH – mgh) – mgh = mgH
Pada ketinggian nol:
Energi potensial: 0
Energi kinetik: 1/2(mv^2)
Dengan menggunakan persamaan gerak kita dapat melihat bahwa kecepatan v di dasar tebing, sesaat sebelum menyentuh tanah adalah
Oleh karena itu, energi kinetik dapat diberikan sebagai,
Energi mekanik total: mgH
Source : https://www.fisika-ok3.com/2015/10/hukum-kekekalan-konservasi-energi.html
Artikel dibuat berdasarkan catatan mandiri mata kuliah terkait, PPT dari kampus, jurnal ilmiah, serta dibantu dengan AI ChatGPT, Grammarly, dan Scholarcy.